Santa Mars

Laki-laki, 18 tahun

Malang, Indonesia

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
::
Start
Windows 8 SM Versi 3
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Tuesday, July 31, 2012

puasa selama sekolah? kenapa tidak

Akhirnya, setelah lama ditunggu-tunggu, puasa datang juga. Kalau beberapa tahun lalu, sekolah libur selama bulan puasa, sekarang sudah nggak zaman lagi. Justru sekarang ini meskipun puasa, kita dituntut tetap aktif di sekolah. Padatnya jadwal sekolah, belum lagi ekskul, dan les nggak boleh bikin kamu mundur dari ibadah puasa. Tapi yang namanya sibuk pasti bikin kamu gampang lelah, belum lagi godaan dari orang-orang sekitar dan hantu-hantu jahil’ yang menggoda ibadah puasa kita. Nah, artikeL Remaja mau membeberkan jurus jitu buat temen temen semua, biar puasa kita selalu lancar.

Makan sahur itu penting banget buat kita yang punya aktivitas sekolah yang segudang. Gunanya untuk memperoleh cadangan energi. Kalau nggak sahur, kita bakal  mudah terkena hipoglikimia, dimana kadar gula dalam darah turun, yang berakibat tubuh jadi lesu, loyo, gampang mengantuk, dan gampang marah. Nggak mau kan puasa batal gara-gara marah yang nggak penting. Ini yang harus kita lakukan:
  • Makan saat sahur secukupnya saja, nggak perlu terlalu banyak, kalau nggak mau sakit perut di pagi harinya.
  • Makan makanan yang mengandung serat buat memperlancar pencernaan.
  • Hindari sahur dengan makanan yang pedas, bisa bikin mules di sekolah.
  • Jauh-jauh sama makanan yang bikin bau mulut seperti jengkol, petai, bawang, kalau nggak mau mulut kamu bau dan dijauhi teman-teman di sekolah.
  • Konsumsi multivitamin untuk menambah stamina, supaya kamu nggak lemas di sekolah.
  • Banyak minum air putih saat sahur untuk mencegah dehidrasi saat kita beraktivitas di sekolah. Selain itu, minum banyak air putih saat sahur juga bisa mencegah bau mulut lho.
Selama Sekolah
Makan sahur sudah mengikuti anjuran artikeL Remaja. Nah, sekarang bagaimana mempertahankan puasamu biar nggak ’jebol’ sebelum bedug maghrib datang. Just read this!
  • Saat ditengah-tengah pelajaran kurangi ngobrol dan bergossip. Soalnya, selain dosa, kalau kita banyak ngomong bisa mengurangi tenaga lho. Jangan ngrumpiiiii yeee…hehehe :))
  • Seandainya kamu punya teman yang nggak puasa, kali ini kamu harus tega menolaknya secara halus kalau dia minta ditemani ke kantin. Soalnya, kalau kamu nggak kuat godaan, bisa-bisa ikutan makan, deh. Kecuali kalau kamu memang orangnya kuat iman dan nggak gampang tergoda itu sah-sah saja.
  • Jaga mata ya, hindari juga memerhatikan orang lain makan dan minum.
  • Tetap ikut kegiatan sekolah seperti biasa, cuma disesuaikan dengan stamina kamu. Misalnya, waktu pelajaran olahraga jangan terlalu berat. Nanti takutnya bikin kelelahan dan memicu kamu untuk membatalkan puasa.
  • Lakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti baca buku saat istirahaat, eits…tapi jangan tidur lho, browsing hal-hal yang bermanfaat, atau mendengarkan musik yang bisa memengaruhi mood kamu biar jadi lebih bagus. Jadi kamu nggak terlalu boring.
  • Mengikuti acara-acara keagaaman di sekolah, buat menambah ilmu agama sekaligus menambah amal di bulan Ramadhan.
  • Paling penting, jangan lupa sholat. Selain menambah lengkap amal puasa kita, sholat juga dapat membuat pikiran menjadi lebih bersih dan jernih.
Jadi, jangan jadikan puasa untuk alasan buat kita bermalas-malasan di sekolah ya .. Semangat!!! :)

cara mencegah virus HIV

 
 Sekilas tentang HIV
 
 

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Sekilas tentang AIDS
AIDS yaitu singkatan dari Acquired ImmunoDeficiency Syndrome dan menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.
Ada 4 Tahapan ketika penyakit HIV menjadi gejala penyakit AIDS:
1. Periode Jendela
  • HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah.
  • Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat.
  • Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini.
  • Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan.
2. HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun
  • HIV berkembang biak dalam tubuh.
  • Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat.
  • Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV.
  • Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun, di negara berkembang lebih pendek).
3. HIV Positif (muncul gejala)
  • Sistem kekebalan tubuh semakin turun.
  • Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
  • Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya.
4. AIDS
  • Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah.
  • Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah.
Cara Mencegah Penyakit HIV AIDS
  • Jangan melakukan hubungan seks dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi kesehatannya.
  • Hindari berganti-ganti pasangan seksual.
  • Gunakanlah kondom dalam melakukan hubungan seks, jika salah satu atau keduanya terinfeksi HIV (untuk suami istri)
  • Jika membutuhkan transfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang akan diterima bebas HIV.
  • Gunakan alat suntik sekali pakai.
  • Hindari mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat Anda lupa diri
Gejala-Gejala Penyakit HIV AIDS
  • Merasa kelelahan yang berkepanjangan.
  • Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
  • Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan.
  • Diare/mencret terus-menerus selama 1 bulan.
  • Bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa.
  • Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan.
  • Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.