Selama ini banyak yang penasaran tentang seluk beluk dan tata cara kawin kontrak yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Sebenarnya, seperti pernikahan pada umumnya, dalam aturan kawin kontrak juga ada mahar alias mas kawin bagi pelaku kawin kontrak. Makin cantik perempuan yang akan dinikahi secara kontrak, maka maharnya juga harus semakin mahal. Apalagi jika si gadis masih perawan, maka harga yang dikeluarkan oleh pihak pria bisa sampai puluhan juta rupiah.
Harga semahal itu sebenarnya tak menjadi masalah bagi pria berkantong tebal. Demi menikah hanya beberapa hari dengan perawan, tarif puluhan juta rupiah dinilai sepadan. Dari sini terlihat kawin kontrak tak ubahnya dengan prostitusi biasa.
"Pernikahan pertama kalau masih perawan harganya beda. Kalau masih perawan kita dijatah mahar besar. Misalnya Rp 80 juta ya berarti di ijabnya ada mahar Rp 80 juta," aku Sarah, seorang pelaku kawin kontrak, seperti dilansir merdeka.com saat di Puncak, Bogor.
Sarah pun mengaku masih perawan saat pertama kali terjun ke 'bisnis kawin kontrak' yang menggiurkan ini. Dia menjual mahkota atau keperawanannya sebesar Rp 50 juta pada 'suami' pertamanya.
"Aku waktu itu 20 tahun. Kawin kontrak pertama aku pas masih perawan, aku dapat Rp 50 juta. Tapi bukan untuk aku sendiri. Untuk aku bagi juga dengan makelarnya. Aku dapat 50 persen," kata wanita yang menolak difoto wartawan ini.
Setelah itu Sarah mengaku tak menyesal atau takut mengulanginya lagi. Gadis belia ini justru menikmati profesi barunya sebagai pelaku kawin kontrak. Sarah sudah tergiur dengan lembaran uang yang bisa didapatnya dengan mudah.
"Enggak. Cuma takutnya keluarga tahu aja," ucap Sarah pelan.
Harga semahal itu sebenarnya tak menjadi masalah bagi pria berkantong tebal. Demi menikah hanya beberapa hari dengan perawan, tarif puluhan juta rupiah dinilai sepadan. Dari sini terlihat kawin kontrak tak ubahnya dengan prostitusi biasa.
"Pernikahan pertama kalau masih perawan harganya beda. Kalau masih perawan kita dijatah mahar besar. Misalnya Rp 80 juta ya berarti di ijabnya ada mahar Rp 80 juta," aku Sarah, seorang pelaku kawin kontrak, seperti dilansir merdeka.com saat di Puncak, Bogor.
Sarah pun mengaku masih perawan saat pertama kali terjun ke 'bisnis kawin kontrak' yang menggiurkan ini. Dia menjual mahkota atau keperawanannya sebesar Rp 50 juta pada 'suami' pertamanya.
"Aku waktu itu 20 tahun. Kawin kontrak pertama aku pas masih perawan, aku dapat Rp 50 juta. Tapi bukan untuk aku sendiri. Untuk aku bagi juga dengan makelarnya. Aku dapat 50 persen," kata wanita yang menolak difoto wartawan ini.
Setelah itu Sarah mengaku tak menyesal atau takut mengulanginya lagi. Gadis belia ini justru menikmati profesi barunya sebagai pelaku kawin kontrak. Sarah sudah tergiur dengan lembaran uang yang bisa didapatnya dengan mudah.
"Enggak. Cuma takutnya keluarga tahu aja," ucap Sarah pelan.
foto:ilustrasi
0 comments: