TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Operasional Badan SAR Nasional Mayjen TNI Hadi L. menyatakan kondisi medan menyulitkan pencarian Sukhoi. Akan tetapi, tim Superpuma dari udara sudah mulai menemukan titik yang diduga kuat lokasi jatuhnya Sukhoi.
"Pesawat (Basarnas) memantau dari ketinggian 5.200 kaki," kata dia usai memberi keterangan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pangkalan TNI Angkatan Udara, Kamis, 10 Mei 2012.
Sejauh ini, Hadi melanjutkan, dari jauh kelihatannya pesawat masih dalam kondisi utuh. "(Tetapi) ketinggian 6.000 kaki jatuhnya. Mudah-mudahan (masih ada yang selamat)," kata dia.
Di lain pihak, Kepala Badan SAR Nasional Laksamana Madya Daryatmo membenarkan lokasi jatuhnya pesawat sudah ditemukan. Meskipun demikian, belum bisa dipastikan kondisi pesawat karena belum dilakukan evakuasi ke lokasi.
Daryatmo juga menunjukkan gambaran sementara serpihan bangkai pesawat dengan latar belakang kabut. Dia mengakui ada kesulitan geografis dan cuaca untuk menjangkau tempat yang memiliki ketinggian 5.800 kaki.
Kini pasukan SAR yang di Gunung Salak sudah bergerak untuk mengevakuasi korban. Korban dari Gunung Salak akan diangkut dengan Superpuma 332 dari tempat kejadian ke Cidahu, posko penyelamatan utama di Gunung Salak. Dari Cidahu, korban akan diangkut dengan pesawat-pesawat kecil lainnya ke Jakarta.
Sejak dikabarkan hilang Rabu kemarin, hari ini pada pukul 08.30 WIB pesawat telah ditemukan. Penemuan awalnya dari sinyal yang ditangkap pesawat pencari korban. Lokasi penemuan berada berada di arah utara ke selatan Batu Tapak, Gunung Salak
0 comments: